Mungkinkah
seorang penjual nasi goreng keliling membangun restoran? Tentu saja,
contohnya Cak Asmo. Awalnya, ia hanya berjualan nasi goreng dengan
menggunakan gerobak. Saat ini, Cak Asmo telah memiliki dua restoran
dengan nama yang sama dan mempekerjakan 60 pekerja. Namun, kesuksesan
itu tidak datang dengan mudah. Berikut kisahnya.
Pada tahun 1992, Cak Asmo merantau ke Bali. Saat itu, ia membantu
kakaknya berjualan nasi goreng dan mie goreng dengan menggunakan gerobak
dorong.Cak Asmo: Saya ke Bali, saya gabung dengan kakak jualan makanan, istilahnya mie tok-tok ya. Pengalaman juga tidak punya, modal juga tidak punya, sekolah pun saya tidak bisa tamat SMA. ![]() Cak Asmo: Dalam perjalanan itu pun saya dengan tabah, bahwa saya tidak boleh lagi ada di tempat itu untuk berjualan. Waktu itu saya numpang. Jadi, saya tidak punya hak untuk mempertahankan diri. Dalam keadaan yang terdesak dan tidak ada jalan keluar, Cak Asmo dan istrinya pun berdoa kepada Tuhan. Selama satu minggu, mereka tidak henti-hentinya berdoa untuk mendapatkan jalan keluar dari Tuhan. Doa Cak Asmo terjawab. Pada tahun 1997, seorang ibu yang juga teman satu gereja Cak Asmo menawarkan sebuah tempat untuk berjualan, tepatnya di Jl. Pulau Komodo, Denpasar. Tempat itu dapat digunakan Cak Asmo secara cuma-cuma. Cak Asmo: Tuhan tunjukkan satu kuasa di mana bahwa istri dari om tersebut datang kepada saya (dan berkata), “Asmo, kamu tidak usah pindah dari tempat ini kalau ndak saya suruh pindah.” Di tempat berukuran 12mx8m itu lah Cak Asmo membuka restoran dengan memperjakan 4 karyawan. Ia pun tinggal di situ bersama isteri dan anaknya. Di luar dugaan mereka, sesuatu terjadi pada usahanya. ![]() ![]() Mengembangkan usaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Cak Asmo pun pernah mengalami kegagalan. Restoran kedua yang baru dibukanya terbakar habis. Cak Asmo hanya bertanya pada Tuhan, apa yang salah dengan dirinya. Cak Asmo: Saya bukan marah sama Tuhan, tetapi saya justru datang kepada Tuhan, ampuni saya, saya melangkah tidak berdasarkan tuntunan Tuhan. Dan itu membuat saya semakin sadar dan mengerti bahwa jangan kita memaksa untuk Tuhan itu setuju dengan apa yang kita kerjakan, tetapi kita yang setuju dengan apa yang Tuhan mau kerjakan dalam hidup kita. ![]() Cak Asmo telah menuai kesuksesan. Restorannya kini semakin dipadati pengunjung. Kesuksesan ini diraihnya dengan selalu bekerja keras, disiplin dan bantuan dari banyak orang. Namun menurut Cak Asmo, rahasia terbesar usahanya adalah… Cak Asmo: Jika bukan Tuhan, tidak ada apa-apanya hidup saya. |
“TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,” (Ulangan 28:13) |
Kamis, 02 Mei 2013
Dari gerobak keliling menjadi restoran ramai
kisah kenji michitakasgo
Awalnya Kenji Michitakasago cukup bangga memiliki seorang
papa yang asli Jepang. Setahun dua tahun, ia bersama keluarganya
merasakan kebahagiaan, kasih sayang dari orang tua, dan bahagia sekali.
Tapi sejak kehadiran orang ketiga, sikap papa Kenji menjadi berbeda
sekali. Bahkan penyiksaan-penyiksaan yang tidak mereka sangka, itu bisa
terjadi.
Bujuk rayu dari wanita selingkuhan itu
membutakan hati ayah Kenji. Ia tega melakukan perbuatan yang kejam
kepada Kenji dan Akira, adik Kenji. Pernah ketika Kenji dan Akira
mengganggu ayah Kenji bersama wanita selingkuhannya, ayah Kenji mengikat
Kenji dan Akira lalu menggelindingkan mereka dengan tangga dari lantai
atas ke bawah.
“Waktu itu saya berpikir hidup saya hanya
sampai disini. Sepanjang saya ditendang bergelinding saya hanya bisa
menangis,” kisah Kenji.
Kenji tak menduga bahwa perlakuan sadis papanya
belum berakhir. Hingga satu malam peristiwa tak terduga mengejutkannya.
Ketika ia beserta adiknya dan mamanya sedang tidur, papanya melemparkan
kaleng susu yang terbuka yang berisikan kelabang-kelabang.
“Saya terbangun ketika ibu saya berteriak minta
tolong. Ayah saya melemparkan kaleng berisi kelabang itu bermaksud
seandainya saja kami bisa dibunuh, jadi orang akan mengira kami mati
karena ini. Tapi ternyata sewaktu itu saya merasakan bahwa Tuhan itu
menjaga kami. Dan papa dengan santainya mengambil baju lalu pergi tidak
terjadi apa-apa. Jadi kami seperti dianggap seakan-akan kami palingan
akan mati. Ia tidak merasakan apa-apa jika istri dan anak-anaknya mati.
Ia tidak meninggalkan uang atau apa-apa, setelah itu ia hanya mengangkut
baju lalu pergi,” kisah Kenji.
Tinggal bersama papa tiri
Dikarenakan tak sanggup menanggung beban yang menindih hidupnya, Kenji bersama mama dan adiknya merantau ke Jakarta dan mencoba hidup yang baru. Di Jakarta Kenji dikenalkan dengan seorang pria yang akan menjadi ayah tirinya.
Dikarenakan tak sanggup menanggung beban yang menindih hidupnya, Kenji bersama mama dan adiknya merantau ke Jakarta dan mencoba hidup yang baru. Di Jakarta Kenji dikenalkan dengan seorang pria yang akan menjadi ayah tirinya.

Perihnya pukulan dan aniaya dari ayah tirinya membuat Kenji memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
“Waktu saya di jalan, saya tidurnya di kolong
jembatan, di stasiun rel kereta api, di pinggir jalan… Itu menjadi
tempat tidur saya,” kisah Kenji.
Kenji ingin bekerja dengan keringatnya, dengan
halal, meskipun ia harus menyemir sepatu di jalan. “Dan waktu itu saya
tidak berpikiran dengan uang yang berkelimpahan. Saya hanya berpikir
saya mau merasakan tidak ada lagi orang yang menyiksa saya. Dan saya
juga bisa bermain game, di tempat mainan ding-dong, dengan uang mainan
saya sendiri tanpa penyiksaan dari ayah tiri saya. Itu yang saya cari di
jalan.”
Di jalanan saya mulai berani menawarkan diri
untuk menyemir sepatu orang. Itu yang Kenji lakukan hari demi hari.
Hingga suatu ketika Kenji bertemu dengan seorang pelanggan dimana ketika
ia membayar tetapi Kenji tidak memiliki kembalian karena orang itu
adalah pelanggan pertamanya di hari itu. Lagi-lagi Kenji menemukan
siksaan. Pelanggan itu menganggap Kenji berbohong lalu mengusir Kenji
dengan menendangnya.
“Akhirnya saya jalan tanpa hasil uang yang
seharusnya saya dapat. Selagi jalan saya merenungi nasib saya – “Kenapa
kok penyiksaan ini datang lagi?” Di sepanjang jalan saya menangis. Saya
bilang hidup saya itu seperti tidak ada artinya,” kisah Kenji.
Penderitaan yang dialami Kenji seakan tak akan
pernah berakhir. Ditinggalkan oleh ayah kandungnya. Disiksa oleh ayah
tirinya. Hingga membuatnya memilih tinggal di jalan. Kenji merasakan
bahwa hidupnya seakan tidak ada artinya lagi.
“Ketika berjalan di pinggir jalan tuh ingin
bunuh diri. Saya merasa kaki saya berat sekali untuk melangkah ke tengah
jalan itu. Saya tidak tahu kenapa…” kisah Kenji tentang percobaan bunuh
dirinya yang ia ingin lakukan ketika berusia 9 tahun.
Tinggal bersama tante, apakah kehidupanku akan berubah?
Selepas dari percobaan bunuh diri itu, Kenji diajak tinggal bersama dengan tantenya. Namun ia tak pernah menyangka akan apa yang harus ia hadapi di sana.
Selepas dari percobaan bunuh diri itu, Kenji diajak tinggal bersama dengan tantenya. Namun ia tak pernah menyangka akan apa yang harus ia hadapi di sana.

Saudara-saudaranya melakukan itu semua
dikarenakan sirik dengan perlakuan tantenya. Jadi saudaranya melakukan
itu agar Kenji dan adiknya tidak betah di rumah. Terus siksaan itu Kenji
alami dan mereka juga mengancam Kenji agar tidak menceritakan hal
tersebut kepada mami mereka atau tante dari Kenji.
Terkatung-katung menjadi anak jalanan
“Suatu ketika akhirnya saya tidak tahan dan saya ngomong ama tante. Akhirnya tante emosi dan menghajar anak-anaknya. Setelah tante itu menghajar anak-anaknya, saya kabur, dan kembali lagi ke jalan,” kisah Kenji.
“Suatu ketika akhirnya saya tidak tahan dan saya ngomong ama tante. Akhirnya tante emosi dan menghajar anak-anaknya. Setelah tante itu menghajar anak-anaknya, saya kabur, dan kembali lagi ke jalan,” kisah Kenji.
Saat kembali ke jalanan, Akira, adik Kenji, memutuskan untuk berpisah dengan Kenji. Kenji tak bisa berbuat apa-apa.
“Saya sempat sedih juga… Kenapa saya harus
berpisah dengan adik saya padahal saya sudah berpisah dengan papa.
Kenapa Tuhan itu jahat? Kenapa Tuhan itu tidak ada ketika saya mengalami
penyiksaan begitu luar biasa, Tuhan itu tidak menolong saya… Hanya
diam. Kenapa Tuhan seperti itu? Tidak ada Tuhan. Saya tidak bisa
merasakan yang namanya Tuhan.”
Hingga suatu hari Kenji belum makan selama dua
hari karena belum mendapatkan pelanggan. Ia berdiri di depan rumah makan
cepat saji dan memandangi sebuah keluarga yang begitu harmonis memakan
makanan bersama. Kenji merasakan kerinduan menginginkan keluarga seperti
yang ia lihat. Kenji hanya termenung saja dan terdiam. Setelah keluarga
keluar sehabis makan, Kenji masuk dan memunguti tulang-tulang sisa
makanan mereka. Ketika Kenji mengambil sisa makanan itu, ia dikejar
sekuriti.
“Waktu saya dikejar sekuriti saya lari dan
berpikir saya mungkin akan ditangkap dan dipukuli lagi. Saya coba terus
lari dan membawa tulang ayam yang saya dapatkan. Sampai di tempat yang
aman, saya melanjutkan memakan makanan itu. Di situ saya merasa hancur.
Kenapa penderitaan ini rasanya terus terjadi lagi tak habis-habis. Saya
harus memakan makanan sisa orang. Saya hanya bingung dan saya menikmati
makanan tulang ayam itu selayaknya orang makan,” Kenji berkisah sambil
menitikkan air mata.
Kehidupan di jalanan yang keras harus ia jalani
selama bertahun-tahun. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seseorang
yang akan mengubah hidupnya.

“Setelah satu minggu saya telusuri dia, dia
bercerita. Dua hari… satu malam… anak sembilan tahun untuk mengisi perut
dengan tulang-tulang ayam bekas orang. Sebagai pelayan Tuhan saya
bergumul dan akhirnya saya putuskan untuk membawa dia pulang,” kisah Aon
Santoso mengenai terbebannya hatinya melihat keadaan Kenji.
Perubahan hidup mengenal Tuhan
Kenji pun berkisah mengenai perubahan hidupnya semenjak mengenal Ko Aon, “Perlahan-lahan kehidupan baik luka batin saya dan segala sesuatu yang saya alami semenjak masa kecil saya… Itu dipulihkan. Saya sepenuhnya mengampuni mama saya, papa tiri saya bahkan papa kandung begitu juga dengan saudara-saudara yang pernah menyiksa saya. Mulailah saya mengenal Tuhan yang sesungguhnya, bahwa Tuhan itu ada. Dan Tuhan itu tidak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun.”
Kenji pun berkisah mengenai perubahan hidupnya semenjak mengenal Ko Aon, “Perlahan-lahan kehidupan baik luka batin saya dan segala sesuatu yang saya alami semenjak masa kecil saya… Itu dipulihkan. Saya sepenuhnya mengampuni mama saya, papa tiri saya bahkan papa kandung begitu juga dengan saudara-saudara yang pernah menyiksa saya. Mulailah saya mengenal Tuhan yang sesungguhnya, bahwa Tuhan itu ada. Dan Tuhan itu tidak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun.”
Suatu ketika Kenji memainkan kibord di rumah ko Aon dan ternyata Kenji memiliki bakat untuk bermain kibord.
“Sewaktu itu Kenji tidak mempunyai kepercayaan
diri,” kata Aon. Tetapi karena Kenji ingin untuk belajar memainkan
kibord, meskipun biaya belajar alat musik kibord cukup mahal… Kenji
akhirnya pun giat belajar memainkan kibord.
Dengan talenta yang dimilikinya, Kenji
mengalami kemajuan pesat. Kasih karunia Tuhan menyertai Kenji hingga ia
dapat menyelesaikan album pertamanya.
“Saya berjumpa dengan Tuhan, saya bisa berubah
drastis, karena saya diberikan kedamaian di hati. Suatu sukacita. Saya
juga bisa melayani orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Di situ
saya merasakan bahwa hidup saya berarti dan saya bisa menjadi berkat
buat orang,” kisah Kenji mengenai perubahan hidupnya yang drastis
setelah mengenal Tuhan.
Kehidupan Kenji pun diubahkan saat ia menemukan kasih sejati dari Tuhan Yesus.
“Perbedaan hidup saya dahulu itu… gelap dan
kelam. Tetapi setelah saya mengenal Tuhan dan mencari jalan keselamatan,
hidup saya itu cerah… ceria… dan senang sekali.” (Kisah ini ditayangkan
12 Juni 2009 dalam acara Solusi Life di O Channel)
Sumber kesaksian:Kenji Michitakasago (jawaban.com)
kisah pengusaha jamur kripik
Kisah sukses ini datang dari seorang wirausaha
jamur kripik yang di pegang oleh seorang laki-laki bernama Fatoni.
Jangan salah, waralaba Jamur Kriuk yang ia geluti sekarang ini dapat
meraup kauntungan yang cukup besar. Pada awalnya ia pernah berbisnis di
bidang konstruksi dan penerbitan akan tetapi mengalami kegagalan. Ia pun
pernah menjadi seorang pengangguran karena sulitnya mencari pekerjaan
di Jakarta. Namun setelah ia menikahi seorang gadis pujaannya Lita
Desita Permatasari, pintu kesuksesan pun terbuka lebar di matanya.
Fatoni berasal dari Purwokerto Jateng
yaitu Pemilik CV MKA (Manggala Karya Abadi) ini memang berangan-angan
menjadi Wirausa Sukses semenjak ia kecil.
Pada masa sekolah ia tak segan untuk
berjualan beras ke tetangga kost nya. Semuanya ia lakukan karena untuk
mencapai cita-citanya sebab orang tua Fatoni hanya memberi kiriman yang
pas-pas an saat ia bersekolah di Cilacap dan tak cukup untuk membayar
sewa kost dan biaya hidupnya saat berada di sana. Tetapi usahanya ini
tak berhasil karena ia kena tipu oleh teman kostnya hingga ia pun tak
mempunyai modal dagang lagi.
Magister manajemen, gelar yang didapat
Fatoni dari hasil Kuliahnya di Jakarta. Usaha membangun bisnis selalu
Fatoni lakukan, akan tetapi yang di dapatkan hanya kegagalan. Itu semua
tak membuat Fatoni patah semangat.
Ia juga mencari pekerjaan dari satu
perusahaan ke perusahaan lain diantaranya adalah perusahaan perbankan
dan otomotif. Namun hampa yang ia peroleh.
Akhirnya ia memutuskan pulang ke Purwokerto. Meskipun tak punyai pekerjaan ia bertekad menikahi Lita Desita Permatasari.
Fatoni memulai membangun bisnisnya
dengan sang istri. Ia membantu usaha rumah makan milik mertuanya.
Berawal dari sinilah Fatoni menemukan konsep “waralaba” nya dan langsung
ia bicarakan dengan istrinya.
Ia bereksperimen dengan menyuruh
istrinya membuat olahan jamur goreng dengan rasa yang bervariasi. Dan
benar, jamur goreng yang ia ciptakan bersama istri ini memiliki rasa
yang menggoyang lidah dengan sensasi crispy nya.
Tak selang berapa lama kripik jamur itu
sangat laku di pasaran. Banyak sekali yang minati produknya ini.
Suksesnya ini juga berkat pergaulan Fatoni yang lues sehingga ia dapat
dengan mudah menjaring pelanggan.
Tak lepas dari kerja kerasnya,tanggung
jawab,dan sifat tak pantang menyerah serta pergaulan yang lues dapat
membuat ia berhasil menjadi seorang Wirausaha yang sukses. Dan semoga kisah ini dapat menginspirasi anda untuk berhasil meraih kesuksesan yang anda harapkan hari esok.
kisah pengusaha roti
Kisah sukses seorang wirausaha
ini berasal dari pria 45 tahun seorang lulusan pondok pesantren yang
bernama Reza Malik yang berhasil menjalankan bisnis rotinya. Walaupun
ukuran usahanya masih pada taraf UKM namun dalam satu hari usaha ini
dapat menghabiskan tepung terigu hingga 150 bal.
Riz-Qy, itulah sebutan produk roti nya.
Ia memiliki sejumlah armada untuk memasarkan produknya serta mempunyai 3
toko yang dipegangnya. Diantaranya adalah 50 gerobak, 50 pedagang
pikulan dan 14 mobil. Dari cara memasarkannya ini ia bertujuan untuk
menjaring konsumen dari taraf bawah hingga atas.
Roti yang memiliki kualitas bakery ia
jual di ketiga tokonya sedangkan yang pikulan khusus untuk berkeliling
daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan. Dan ia juga berencana
mengembangkan usahanya menjadi waralaba.
Tahun 1982 ia mengawali bisnis rotinya,
dengan modal Rp 10 juta. Walau pada mulanya ia tak tahu apa-apa tentang
roti namun setelah ia bergabung di baking school selama 2 minggu, dia
mampu meningkatkan pengetahuannya untuk mengolah roti dengan baik.
Supaya dapat menuruti jenis selera para
konsumen ia melakukan observasi secara rutin. Cara-cara yang ia gunakan
untuk meningkatkan kualitas rotinya ialah dengan mengunjungi pemilik
bakery ternama di kota Jakarta bahkan mendatangi karyawan untuk
mengintip rahasia pembuatannya.
Reza tidak hanya memiliki satu bisnis
saja namun dia juga mempunyai toko grosir “Haji Malik” di kawasan
Jatinegara, dan juga sebagai seorang distributor, yang perbulannya
menghabiskan hingga 15 ribu bal tepung terigu. Tidak hanya itu ia
memiliki sebuah perusahaan di bidang penyaluran tenaga kerja Indonesia
ke luar negeri namun bisnis yang dia gemari hanyalah usaha roti.
Ia yakin baking school mampu membantu
para calon pengusaha yang berjalan pada bidang tepung dapat meningkatkan
kreatifitas dan kemampuan mengolah dengan baik.
KUNCI SUKSES REZA MALIK
Observasi selera konsumen secara bertahap
Menggunakan beragam cara dalam menjaring konsumen
Senang dengan pekerjaannya
kisah sukses bakso malang cak eko
Tak
perlukan gelar yang tinggi untuk menjadi sukses, cukup dengan sikap
tak pantang menyerah, itulah yang menjadi moto hidup dari Henky Eko
Sriyantono yang kerap dipanggil Cak Eko ini. Dia adalah seorang
wirausaha lulusan teknik sipil yang sukses di bidang kuliner yaitu
bakso. Kuliner ini dinamainya dengan “Bakso Malang Cak Eko” yang
sekarang telah memiliki 101 gerai di seluruh Indonesia.
Dulu ia bekerja sebagai Kontraktor,
tetapi ia menginnginkan membangun bisnis sendiri. Akhirnya mulai 1997 ia
mengelola beberapa jenis usaha. Dari sini keuntungan yang diperoleh
tidak cukup besar, usahannya pun tak sedikit yang gagal namun ia terus
bertekad untuk terus membangun bisnisnya hingga menemukan usaha yang
memang cocok, usaha di bidang kuliner.
Ide dalam usaha bakso ini berawal saat
ia berada di Bandara Soekarno Hatta ketika ia melihat warung bakso yang
sangat ramai pelanggan. Dari situlah muncul semangat untuk membangun
usaha kuliner bakso ini dengan berbekal hobi masaknya saat di SMA.
Setelah ia mendapatkan rasa yang pas ia
pun meminta temannya untuk mencicipinya dan teman-temannya menyukainya.
Ia makin bersemangat, kedai pertama yang dibangunnya adalah difoodcourt
yang bermodalal 2,5 jt. Tanpa di duga dalam waktu 7 bulan laba yang ia
peroleh sangat besar. Dari keuntungannya itu, ia menambah kedai Bakso
lagi di Tamini Square.
Dalam mengembangkan usahanya ia tak
sendirian. Ia mengajak orang lain untuk bekerjasama untuk menjalankan
waralaba Bakso Malang Cak Eko. Benar saja waralaba ini dapat
menghasilkan keuntungan yang fantastic. Cak Eko sendiri mempunyai 4
kedai pribadi.
Tak hanya itu saja ia juga mengembangkan
kuliner lain dikedainya sehingga para pelanggan tidak merasa jenuh
dengan menu yang sama. Kira-kira dalam sehari omsetnya mencapai 5-15 jt
seharinya. Dari sekian banyak kedai yang dimilikinya ia mendapatkan
untung bersih sebesar 100 jt perbulannya.Nyatanya semua itu tak cukup
baginya, ia berobsesi untuk go International. Ia ingin membuka 5 kedai
di Singapura.
Baginya, kegagalan dalm berbisnis
dikarenakan kesalahan mengolah keunangan dan dalam memiih rekan
bisnis.Selain kedua factor tersebut untuk membuat bisnis kuliner menjadi
sukses ialah mengutamakan rasa. Rahasia kelezatan bakso Cak Eko ini
hanya diketahui oleh keluarganya saja.
Selain itu, dalam menjalani sebuah
bisnis tidaklah ada yang instan. Semua nya membutuhkan usaha yang keras
serta kemampuan mengolah usaha tersebut haruslah berinovasi untuk
menjaga kualitas produk yang dimiliki.
Setelah Cak Eko berhasil mengolah bisnis kulinernya ia pun saat ini mulai merambah pada bidang Laundry.
Itulah Kisah seorang Wirausaha yang kali
ini mencertakan kesuksesan usaha Cak Eko dalam bidang kuliner. Dan
berupaya untuk terus mengembangkan hingga go International. Semuanya ini
tak akan berhasil tanpa kerja kerasnya dan usahanya.
Rabu, 01 Mei 2013
Kisah Mr.Joger
Joseph
Theodorus Wulianadi adalah nama asli dari Mr.Joger.BAA.BSS yaitu
singkatan dari kata Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-siapa. Dia merupakan
orang yang kreatif dan selalu mampu menunjukkan ide aneh, gila,, bahkan
menipu namun entah mengapa semua orang merasa senang dengan Mr.Joger
ini dan tidak merasakan bahwa telah ditipu. .
Pemilik pabrik kata-kata Joger ini
mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki kemampuan berbahasa dan dia
bukanlah orang pintar akan tetapi ia memiliki tekad untuk maju. Minimal
tidak jadi pengangguran dan tidak menjadi sampah masyarakat di negeri
tercintanya ini. Itulah motivasi dari seorang Mr.Joger. Dia hanya
mempunyai keyakinan yang membuat keberaniannya menjadi kuat untuk
membangun karya-karyanya itu.
Marketing yang tepat merupakan orang yang dapat mempengarui minat
konsumen hingga akan lebih banyak lagi konsumen yang terhipnotis
dengannya. Kunci kesuksesan adalah kejujuran yang memiliki tujuan baik.
Mr.Joger tak pernah pikirkan untung rugi dalam berusaha. Karena baginya
untung hanya akan membuat kaya dalam hal materi dan bukan dalm hal
batin. Baginya “Sedikit itu lebih baik asalkan cukup” daripada “banyak
tapi masih merasa kurang”. Tapi akan lebih menyedihkan jika miskin tidak
bahagia pula.
Kebahagiaan adalah tujuan utama dalam
hidupnya, dan bukanlah kaya atau miskin. Kebahagiaan ialah ketika kita
dapat berkarya untuk pribadi dan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Mr.Joger menggunakan hidupnya dengan
sistem kompromi. Adalah 50% nafkah dan 50% untuk kehidupan. Sebab
mencari nafkah belum berarati bisa hidup dan jika telah menikmati hidup,
maka baru itulah yang disebut kehidupan
Hidup mudah karena Tuhan Maha Baik dan
Bijaksana. Dia akan memberikan semua yang diinginkan hambanya jika
hambanya mau berusaha dan berdo’a. Kita sering mengatakan Tuhan itu Maha
Tahu, tapi kita terkadang yang malah sok tahu, Kita bilang Tuhan yang
Maha Kuasa tapi malah kita yang sok kuasa akhirnya kita tidak mau rendah
diri. Padahal sebenarnya jika kita mau rendah diri, hidup akan terasa
lebih indah.
Selain mengurus Joger, dia sering jadi
pembicara di banyak seminar-seminar. Dia juga kera mengungkapkan agar
mengembangkan diri jika mau Percaya diri. Namun sebelum pengembangan
diri dimulai kita haruslah tahu diri.
Inilah kisah Pengusaha Sukses
yang datang dari Joseph Theodorus Wulianadi yang berhasil mengolah
pabrik kata-kata jogernya. Mampu membuat orang dalam ataupun luar negeri
terhipnotis dengan karyanya. Dan dari kisah ini dapat kita ambil
pelajaran bahwa harta bukanlah segala-galanya akan tetapi kebahagiaanlah
yang harus di utamakan. Mr.Joger memang patut di jadikan inspirasi
untuk mengubah jalan hidup kedepan. Walau kaya namun masih rendah diri.
kisah penusaha kripik sukun
Kisah
Orang Sukses Di Indonesia kali ini mengisahkan tentang seorang
pengusaha keripik sukun yang berhasil meraup untung yang fantastic.
Yaitu mencapai Rp 50 juta tiap bulannya. Usaha ini di pegang oleh
Hasnah seorang wanita asal Manggar, Belitung. Bisnis ini ia rintis mulai
tahun 1996.
Jangan salah, walau cemilan ini bukan
hal yang baru namun penganan ini sangat di gemari banyak orang. Gurih,
renyah dan rasa yang tidak membosankan itulah yang menjadi alasan
mengapa cemilan ini membuat banyak orang menggemari cemilan ini.
Untuk itulah Hasnah mengembangkan bisnis
ini, karena menurutnya walau tak banyak tapi pasokannya cukup stabil.
Ia berinovasi dalam pembuatan produk kripiknya ini, diantaranya kripik
sukun jenis biasa, kripik sukun jenis lebar, dan stik. Dalam perbedaan
pembuatannya yaitu, jika kripik biasa dan stik dari buah yang tua
sedangkan kripik sukun yang lebar terbuat dari buah yang masih muda.
“Bagian dalam buahnya dijadikan bahan
pembuatan stik sedangkan bagian luar dijadikan bahan pembuatan kripik
jenis biasa”, jelasnya.
Saat ini Hasnah dapat membuat 500
bungkus kripik perharinya. Merk produk nya ia beri nama Nuansa Baru
dengan dipatok harga Rp 15.000-Rp20.000/bungkus.
Sayangnya ia hanya memasarkan produknya
hanya sekitar daerah Bangka dan Belitung saja.. Karena pasokan buahnya
tergantung dengan musim dan tidak rutin. Itulah alasannya mengapa ia
hanya mampu memasarkan di daerahnya tersebut.
Jika masalah itu bisa teratasi maka
Hasnah dapat merambah ke daerah yang lebih luas apalagi produknya ini
dapat bertahan hingga 3 bulan lamanya.
Begitulah kisah orang sukses yang ada di
Indonesia yang berasal dari kota Belitung. Pengusaha kripik sukun yang
mampu menghasilkan Rp 50 jutaan per bulannya. Usaha cemilan yang biasa
ini bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan seperti Ibu Hasnah
asal kota Belitung ini. Ia mengembangkan produknya dengan berbagai
varian yang menarik agar konsumen tidak merasa bosan. Dan semoga kisah
ini dapat menjadi inspirasi usaha bagi anda semua.
Kisah seorang anak muda sukses
Jalan hidup seseorang bisa begitu berliku adanya namun selalu saja tetap
ada ujungnya. Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan
akan sampai pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan
kerja keras.
Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput lautnya pada dunia. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda.
Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan.
Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini.
Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).
Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.
Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.
Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.
Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis.
Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras.
Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya.
Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.
Lalu akhirnya Top membuka kedai di mall dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.
Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.
Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan.
Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.
Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht.
Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven.
Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya terakhirnya kali ini tidak sia-sia.
Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi.
Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.
Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.
Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.
Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai "A young billionaire from Thailand".
Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap kekasihnya.
Seperti kata ibu si Top, "Sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu." Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, bersyukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).
Berikut sinopsis ringkas nya:
Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.
Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.
Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)
Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.
Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.
Sumber :
bukucatatan-part1.blogspot.com
Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput lautnya pada dunia. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda.

Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan.
Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini.
Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).

Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.
Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.
Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.
Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis.
Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras.
Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya.
Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.
Lalu akhirnya Top membuka kedai di mall dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.
Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.
Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan.
Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.

Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht.
Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven.
Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya terakhirnya kali ini tidak sia-sia.
Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi.
Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.

Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.
Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.
Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai "A young billionaire from Thailand".

Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap kekasihnya.
Seperti kata ibu si Top, "Sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu." Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, bersyukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).
Berikut sinopsis ringkas nya:
Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.
Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.
Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)
Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.
Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.
Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.
“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”
Sumber :
bukucatatan-part1.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)