Kisah sukses seorang wirausaha
ini berasal dari pria 45 tahun seorang lulusan pondok pesantren yang
bernama Reza Malik yang berhasil menjalankan bisnis rotinya. Walaupun
ukuran usahanya masih pada taraf UKM namun dalam satu hari usaha ini
dapat menghabiskan tepung terigu hingga 150 bal.
Riz-Qy, itulah sebutan produk roti nya.
Ia memiliki sejumlah armada untuk memasarkan produknya serta mempunyai 3
toko yang dipegangnya. Diantaranya adalah 50 gerobak, 50 pedagang
pikulan dan 14 mobil. Dari cara memasarkannya ini ia bertujuan untuk
menjaring konsumen dari taraf bawah hingga atas.
Roti yang memiliki kualitas bakery ia
jual di ketiga tokonya sedangkan yang pikulan khusus untuk berkeliling
daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan. Dan ia juga berencana
mengembangkan usahanya menjadi waralaba.
Tahun 1982 ia mengawali bisnis rotinya,
dengan modal Rp 10 juta. Walau pada mulanya ia tak tahu apa-apa tentang
roti namun setelah ia bergabung di baking school selama 2 minggu, dia
mampu meningkatkan pengetahuannya untuk mengolah roti dengan baik.
Supaya dapat menuruti jenis selera para
konsumen ia melakukan observasi secara rutin. Cara-cara yang ia gunakan
untuk meningkatkan kualitas rotinya ialah dengan mengunjungi pemilik
bakery ternama di kota Jakarta bahkan mendatangi karyawan untuk
mengintip rahasia pembuatannya.
Reza tidak hanya memiliki satu bisnis
saja namun dia juga mempunyai toko grosir “Haji Malik” di kawasan
Jatinegara, dan juga sebagai seorang distributor, yang perbulannya
menghabiskan hingga 15 ribu bal tepung terigu. Tidak hanya itu ia
memiliki sebuah perusahaan di bidang penyaluran tenaga kerja Indonesia
ke luar negeri namun bisnis yang dia gemari hanyalah usaha roti.
Ia yakin baking school mampu membantu
para calon pengusaha yang berjalan pada bidang tepung dapat meningkatkan
kreatifitas dan kemampuan mengolah dengan baik.
KUNCI SUKSES REZA MALIK
Observasi selera konsumen secara bertahap
Menggunakan beragam cara dalam menjaring konsumen
Senang dengan pekerjaannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar