Apply to be a Chitika Publisher!

Kamis, 02 Mei 2013

Dari gerobak keliling menjadi restoran ramai

Mungkinkah seorang penjual nasi goreng keliling membangun restoran? Tentu saja, contohnya Cak Asmo. Awalnya, ia hanya berjualan nasi goreng dengan menggunakan gerobak. Saat ini, Cak Asmo telah memiliki dua restoran dengan nama yang sama dan mempekerjakan 60 pekerja. Namun, kesuksesan itu tidak datang dengan mudah. Berikut kisahnya.
Pada tahun 1992, Cak Asmo merantau ke Bali. Saat itu, ia membantu kakaknya berjualan nasi goreng dan mie goreng dengan menggunakan gerobak dorong.
Cak Asmo: Saya ke Bali, saya gabung dengan kakak jualan makanan, istilahnya mie tok-tok ya. Pengalaman juga tidak punya, modal juga tidak punya, sekolah pun saya tidak bisa tamat SMA.
Setelah mengikuti sang kakak selama enam bulan, akhirnya ia pun memutuskan untuk berjualan sendiri. Awalnya, ia berjualan di dekat Kampus Udayana. Saat itu, konsumennya kebanyakan mahasiswa. Selanjutnya, Cak Asmo mencoba mengembangkan usahanya dengan berjualan di emperan toko. Namun tak berapa lama kemudian, pemilik toko tidak lagi memperbolehkan Cak Asmo berjualan di depan tokonya. Meski berat, ia tidak tahu harus berbuat apa.
Cak Asmo: Dalam perjalanan itu pun saya dengan tabah, bahwa saya tidak boleh lagi ada di tempat itu untuk berjualan. Waktu itu saya numpang. Jadi, saya tidak punya hak untuk mempertahankan diri.
Dalam keadaan yang terdesak dan tidak ada jalan keluar, Cak Asmo dan istrinya pun berdoa kepada Tuhan. Selama satu minggu, mereka tidak henti-hentinya berdoa untuk mendapatkan jalan keluar dari Tuhan.
Doa Cak Asmo terjawab. Pada tahun 1997, seorang ibu yang juga teman satu gereja Cak Asmo menawarkan sebuah tempat untuk berjualan, tepatnya di Jl. Pulau Komodo, Denpasar. Tempat itu dapat digunakan Cak Asmo secara cuma-cuma.
Cak Asmo: Tuhan tunjukkan satu kuasa di mana bahwa istri dari om tersebut datang kepada saya (dan berkata), “Asmo, kamu tidak usah pindah dari tempat ini kalau ndak saya suruh pindah.”
Di tempat berukuran 12mx8m itu lah Cak Asmo membuka restoran dengan memperjakan 4 karyawan. Ia pun tinggal di situ bersama isteri dan anaknya.
Di luar dugaan mereka, sesuatu terjadi pada usahanya. Meski Cak Asmo tidak memiliki latar belakang bekerja di restaurant, ia selalu berusaha untuk mencoba menu-menu baru. Misalnya, bila ia diajak makan di sebuah restoran, ia akan mengamati menu restoran tersebut dan mencoba membuatnya. Berkat kreativitasnya ini, menu restorannya pun semakin bertambah, sehingga restorannya semakin ramai dipadati penikmat makanan lezat.
Cak Asmo: Tuhan buktikan bahwa dari emperan itu saya pindah ke dalam. Ini kalau bukan Tuhan, tidak bisa terjadi seperti ini. Saya dibawa Tuhan untuk terus berharap, “Kamu akan terus naik dan tidak turun.” Bahwa Tuhan pimpin untuk kita ekspansi, untuk terus meningkat.
Mengembangkan usaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Cak Asmo pun pernah mengalami kegagalan. Restoran kedua yang baru dibukanya terbakar habis. Cak Asmo hanya bertanya pada Tuhan, apa yang salah dengan dirinya.
Cak Asmo: Saya bukan marah sama Tuhan, tetapi saya justru datang kepada Tuhan, ampuni saya, saya melangkah tidak berdasarkan tuntunan Tuhan. Dan itu membuat saya semakin sadar dan mengerti bahwa jangan kita memaksa untuk Tuhan itu setuju dengan apa yang kita kerjakan, tetapi kita yang setuju dengan apa yang Tuhan mau kerjakan dalam hidup kita.
Setelah itu, usaha Cak Tarno dipulihkan Tuhan. Ia dapat membuka kembali restoran keduanya. Saat ini, ia telah mempekerjakan sekitar 60 karyawan dan restorannya bisa menyajikan kurang lebih 100 menu makanan. Ia berusaha tetap mempertahankan kualitas masakan dengan harga yang terjangkau, sesuai motto: ‘Cita rasa bos, kantong anak kos’.
Cak Asmo telah menuai kesuksesan. Restorannya kini semakin dipadati pengunjung. Kesuksesan ini diraihnya dengan selalu bekerja keras, disiplin dan bantuan dari banyak orang. Namun menurut Cak Asmo, rahasia terbesar usahanya adalah…
Cak Asmo: Jika bukan Tuhan, tidak ada apa-apanya hidup saya.
“TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,” (Ulangan 28:13)

kisah kenji michitakasgo

Awalnya Kenji Michitakasago cukup bangga memiliki seorang papa yang asli Jepang. Setahun dua tahun, ia bersama keluarganya merasakan kebahagiaan, kasih sayang dari orang tua, dan bahagia sekali. Tapi sejak kehadiran orang ketiga, sikap papa Kenji menjadi berbeda sekali. Bahkan penyiksaan-penyiksaan yang tidak mereka sangka, itu bisa terjadi.
Bujuk rayu dari wanita selingkuhan itu membutakan hati ayah Kenji. Ia tega melakukan perbuatan yang kejam kepada Kenji dan Akira, adik Kenji. Pernah ketika Kenji dan Akira mengganggu ayah Kenji bersama wanita selingkuhannya, ayah Kenji mengikat Kenji dan Akira lalu menggelindingkan mereka dengan tangga dari lantai atas ke bawah.
“Waktu itu saya berpikir hidup saya hanya sampai disini. Sepanjang saya ditendang bergelinding saya hanya bisa menangis,” kisah Kenji.
Kenji tak menduga bahwa perlakuan sadis papanya belum berakhir. Hingga satu malam peristiwa tak terduga mengejutkannya. Ketika ia beserta adiknya dan mamanya sedang tidur, papanya melemparkan kaleng susu yang terbuka yang berisikan kelabang-kelabang.
“Saya terbangun ketika ibu saya berteriak minta tolong. Ayah saya melemparkan kaleng berisi kelabang itu bermaksud seandainya saja kami bisa dibunuh, jadi orang akan mengira kami mati karena ini. Tapi ternyata sewaktu itu saya merasakan bahwa Tuhan itu menjaga kami. Dan papa dengan santainya mengambil baju lalu pergi tidak terjadi apa-apa. Jadi kami seperti dianggap seakan-akan kami palingan akan mati. Ia tidak merasakan apa-apa jika istri dan anak-anaknya mati. Ia tidak meninggalkan uang atau apa-apa, setelah itu ia hanya mengangkut baju lalu pergi,” kisah Kenji.
Tinggal bersama papa tiri
Dikarenakan tak sanggup menanggung beban yang menindih hidupnya, Kenji bersama mama dan adiknya merantau ke Jakarta dan mencoba hidup yang baru. Di Jakarta Kenji dikenalkan dengan seorang pria yang akan menjadi ayah tirinya.
Kenji MichitakasagoKenji berkisah, “Hubungan papa tiri dengan saya dari awal sudah tidak baik semenjak bertemu. Suatu ketika ketika subuh saya dibangunkan untuk menyiapkan makanan untuk dia, dan saya tidak bangun. Kemudian dia tendang saya, dia menyeret saya keluar dari kamar dan saya diikat. Mama saya tidak bisa menolong, dan hanya bisa diam saja. Dan ia hanya bisa menangis. Saya cuma merasa ketakutan sekali. Saya memikirkan ayah saya dan berpikir, ‘Kalau boleh papa saya tuh mati.’
Perihnya pukulan dan aniaya dari ayah tirinya membuat Kenji memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
“Waktu saya di jalan, saya tidurnya di kolong jembatan, di stasiun rel kereta api, di pinggir jalan… Itu menjadi tempat tidur saya,” kisah Kenji.
Kenji ingin bekerja dengan keringatnya, dengan halal, meskipun ia harus menyemir sepatu di jalan. “Dan waktu itu saya tidak berpikiran dengan uang yang berkelimpahan. Saya hanya berpikir saya mau merasakan tidak ada lagi orang yang menyiksa saya. Dan saya juga bisa bermain game, di tempat mainan ding-dong, dengan uang mainan saya sendiri tanpa penyiksaan dari ayah tiri saya. Itu yang saya cari di jalan.”
Di jalanan saya mulai berani menawarkan diri untuk menyemir sepatu orang. Itu yang Kenji lakukan hari demi hari. Hingga suatu ketika Kenji bertemu dengan seorang pelanggan dimana ketika ia membayar tetapi Kenji tidak memiliki kembalian karena orang itu adalah pelanggan pertamanya di hari itu. Lagi-lagi Kenji menemukan siksaan. Pelanggan itu menganggap Kenji berbohong lalu mengusir Kenji dengan menendangnya.
“Akhirnya saya jalan tanpa hasil uang yang seharusnya saya dapat. Selagi jalan saya merenungi nasib saya – “Kenapa kok penyiksaan ini datang lagi?” Di sepanjang jalan saya menangis. Saya bilang hidup saya itu seperti tidak ada artinya,” kisah Kenji.
Penderitaan yang dialami Kenji seakan tak akan pernah berakhir. Ditinggalkan oleh ayah kandungnya. Disiksa oleh ayah tirinya. Hingga membuatnya memilih tinggal di jalan. Kenji merasakan bahwa hidupnya seakan tidak ada artinya lagi.
“Ketika berjalan di pinggir jalan tuh ingin bunuh diri. Saya merasa kaki saya berat sekali untuk melangkah ke tengah jalan itu. Saya tidak tahu kenapa…” kisah Kenji tentang percobaan bunuh dirinya yang ia ingin lakukan ketika berusia 9 tahun.
Tinggal bersama tante, apakah kehidupanku akan berubah?
Selepas dari percobaan bunuh diri itu, Kenji diajak tinggal bersama dengan tantenya. Namun ia tak pernah menyangka akan apa yang harus ia hadapi di sana.
Kenji Michitakasago“Waktu itu kebetulan tante saya pergi ke luar kota selama 3 hari. Dan waktu itu, anak-anak tante saya itu menyiksa saya. Mereka menyuruh saya menyeterika seragam sekolah mereka. Jika saya tidak lakukan apa yang mereka suruh, mereka akan menyeterika tangan saya. Setelah saya diseterika, mereka memperlakukan saya seperti binatang juga. Saya dimasukin di kandang anjing herder dan saya disuruh tidur disana bersama dengan adik saya. Disitu saya merasakan seperti binatang. Saya dijadikan satu dengan anjing, tidur disana, makannya disana, dan buang air juga disana,” kisah Kenji menceritakan bagaimana ia mendapati siksaan juga di tempat tinggalnya yang baru.
Saudara-saudaranya melakukan itu semua dikarenakan sirik dengan perlakuan tantenya. Jadi saudaranya melakukan itu agar Kenji dan adiknya tidak betah di rumah. Terus siksaan itu Kenji alami dan mereka juga mengancam Kenji agar tidak menceritakan hal tersebut kepada mami mereka atau tante dari Kenji.
Terkatung-katung menjadi anak jalanan
“Suatu ketika akhirnya saya tidak tahan dan saya ngomong ama tante. Akhirnya tante emosi dan menghajar anak-anaknya. Setelah tante itu menghajar anak-anaknya, saya kabur, dan kembali lagi ke jalan,” kisah Kenji.
Saat kembali ke jalanan, Akira, adik Kenji, memutuskan untuk berpisah dengan Kenji. Kenji tak bisa berbuat apa-apa.
“Saya sempat sedih juga… Kenapa saya harus berpisah dengan adik saya padahal saya sudah berpisah dengan papa. Kenapa Tuhan itu jahat? Kenapa Tuhan itu tidak ada ketika saya mengalami penyiksaan begitu luar biasa, Tuhan itu tidak menolong saya… Hanya diam. Kenapa Tuhan seperti itu? Tidak ada Tuhan. Saya tidak bisa merasakan yang namanya Tuhan.”
Hingga suatu hari Kenji belum makan selama dua hari karena belum mendapatkan pelanggan. Ia berdiri di depan rumah makan cepat saji dan memandangi sebuah keluarga yang begitu harmonis memakan makanan bersama. Kenji merasakan kerinduan menginginkan keluarga seperti yang ia lihat. Kenji hanya termenung saja dan terdiam. Setelah keluarga keluar sehabis makan, Kenji masuk dan memunguti tulang-tulang sisa makanan mereka. Ketika Kenji mengambil sisa makanan itu, ia dikejar sekuriti.
“Waktu saya dikejar sekuriti saya lari dan berpikir saya mungkin akan ditangkap dan dipukuli lagi. Saya coba terus lari dan membawa tulang ayam yang saya dapatkan. Sampai di tempat yang aman, saya melanjutkan memakan makanan itu. Di situ saya merasa hancur. Kenapa penderitaan ini rasanya terus terjadi lagi tak habis-habis. Saya harus memakan makanan sisa orang. Saya hanya bingung dan saya menikmati makanan tulang ayam itu selayaknya orang makan,” Kenji berkisah sambil menitikkan air mata.
Kehidupan di jalanan yang keras harus ia jalani selama bertahun-tahun. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya.
Aon SantosoSeorang pria bernama Aon Santoso yang sedang dalam perjalanan menuju pelayanan. Ia melihat Kenji dan hanya berpikir mungkin Kenji hanya seorang anak nakal yang ingin bermain di jalan sampai malam dan belum pulang.
“Setelah satu minggu saya telusuri dia, dia bercerita. Dua hari… satu malam… anak sembilan tahun untuk mengisi perut dengan tulang-tulang ayam bekas orang. Sebagai pelayan Tuhan saya bergumul dan akhirnya saya putuskan untuk membawa dia pulang,” kisah Aon Santoso mengenai terbebannya hatinya melihat keadaan Kenji.
Perubahan hidup mengenal Tuhan
Kenji pun berkisah mengenai perubahan hidupnya semenjak mengenal Ko Aon, “Perlahan-lahan kehidupan baik luka batin saya dan segala sesuatu yang saya alami semenjak masa kecil saya… Itu dipulihkan. Saya sepenuhnya mengampuni mama saya, papa tiri saya bahkan papa kandung begitu juga dengan saudara-saudara yang pernah menyiksa saya. Mulailah saya mengenal Tuhan yang sesungguhnya, bahwa Tuhan itu ada. Dan Tuhan itu tidak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun.”
Suatu ketika Kenji memainkan kibord di rumah ko Aon dan ternyata Kenji memiliki bakat untuk bermain kibord.
“Sewaktu itu Kenji tidak mempunyai kepercayaan diri,” kata Aon. Tetapi karena Kenji ingin untuk belajar memainkan kibord, meskipun biaya belajar alat musik kibord cukup mahal… Kenji akhirnya pun giat belajar memainkan kibord.
Dengan talenta yang dimilikinya, Kenji mengalami kemajuan pesat. Kasih karunia Tuhan menyertai Kenji hingga ia dapat menyelesaikan album pertamanya.
“Saya berjumpa dengan Tuhan, saya bisa berubah drastis, karena saya diberikan kedamaian di hati. Suatu sukacita. Saya juga bisa melayani orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Di situ saya merasakan bahwa hidup saya berarti dan saya bisa menjadi berkat buat orang,” kisah Kenji mengenai perubahan hidupnya yang drastis setelah mengenal Tuhan.
Kehidupan Kenji pun diubahkan saat ia menemukan kasih sejati dari Tuhan Yesus.
“Perbedaan hidup saya dahulu itu… gelap dan kelam. Tetapi setelah saya mengenal Tuhan dan mencari jalan keselamatan, hidup saya itu cerah… ceria… dan senang sekali.” (Kisah ini ditayangkan 12 Juni 2009 dalam acara Solusi Life di O Channel)
Sumber kesaksian:
Kenji Michitakasago (jawaban.com)

kisah pengusaha jamur kripik


Kisah sukses ini datang dari seorang wirausaha jamur kripik yang di pegang oleh seorang laki-laki bernama Fatoni. Jangan salah, waralaba Jamur Kriuk yang ia geluti sekarang ini dapat meraup kauntungan yang cukup besar. Pada awalnya ia pernah berbisnis di bidang konstruksi dan penerbitan akan tetapi mengalami kegagalan. Ia pun pernah menjadi seorang pengangguran karena sulitnya mencari pekerjaan di Jakarta. Namun setelah ia menikahi seorang gadis pujaannya Lita Desita Permatasari, pintu kesuksesan pun terbuka lebar di matanya.
Fatoni berasal dari Purwokerto Jateng yaitu Pemilik CV MKA (Manggala Karya Abadi) ini memang berangan-angan menjadi Wirausa Sukses semenjak ia kecil.
Pada masa sekolah ia tak segan untuk berjualan beras ke tetangga kost nya. Semuanya ia lakukan karena untuk mencapai cita-citanya sebab orang tua Fatoni hanya memberi kiriman yang pas-pas an saat ia bersekolah di Cilacap dan tak cukup untuk membayar sewa kost dan biaya hidupnya saat berada di sana. Tetapi usahanya ini tak berhasil karena ia kena tipu oleh teman kostnya hingga ia pun tak mempunyai modal dagang lagi.
Magister manajemen, gelar yang didapat Fatoni dari hasil Kuliahnya di Jakarta. Usaha membangun bisnis selalu Fatoni lakukan, akan tetapi yang di dapatkan hanya kegagalan. Itu semua tak membuat Fatoni patah semangat.
Ia juga mencari pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain diantaranya adalah perusahaan perbankan dan otomotif. Namun hampa yang ia peroleh.
Akhirnya ia memutuskan pulang ke Purwokerto.  Meskipun tak punyai pekerjaan ia bertekad menikahi Lita Desita Permatasari.
Fatoni memulai membangun bisnisnya dengan sang istri. Ia membantu usaha rumah makan milik mertuanya. Berawal dari sinilah Fatoni menemukan konsep “waralaba” nya dan langsung ia bicarakan dengan istrinya.
Ia bereksperimen dengan menyuruh istrinya membuat olahan jamur goreng dengan rasa yang bervariasi. Dan benar, jamur goreng yang ia ciptakan bersama istri ini memiliki rasa yang menggoyang lidah dengan sensasi crispy nya.
Tak selang berapa lama kripik jamur itu sangat laku di pasaran. Banyak sekali yang minati produknya  ini. Suksesnya ini juga berkat pergaulan Fatoni yang lues sehingga ia dapat dengan mudah menjaring pelanggan.
Tak lepas dari kerja kerasnya,tanggung jawab,dan sifat tak pantang menyerah serta pergaulan yang lues dapat membuat ia berhasil menjadi seorang Wirausaha yang sukses. Dan semoga kisah ini dapat menginspirasi anda untuk berhasil meraih kesuksesan yang anda harapkan hari esok.

kisah pengusaha roti


Kisah sukses seorang wirausaha ini berasal dari pria 45 tahun seorang lulusan pondok pesantren yang bernama Reza Malik yang berhasil menjalankan bisnis rotinya. Walaupun ukuran usahanya masih pada taraf  UKM  namun dalam satu hari usaha ini dapat menghabiskan tepung terigu hingga 150 bal.
Riz-Qy, itulah sebutan produk roti nya. Ia memiliki sejumlah armada untuk memasarkan produknya serta mempunyai 3 toko yang dipegangnya. Diantaranya adalah 50 gerobak, 50 pedagang pikulan dan 14 mobil. Dari cara memasarkannya ini ia bertujuan untuk menjaring konsumen dari taraf  bawah hingga atas.
 Roti yang memiliki kualitas bakery ia jual di ketiga tokonya sedangkan yang pikulan khusus untuk berkeliling daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan. Dan ia juga berencana mengembangkan usahanya menjadi waralaba.
Tahun 1982 ia mengawali bisnis rotinya, dengan modal Rp 10 juta.  Walau pada mulanya ia tak tahu apa-apa tentang roti namun setelah ia bergabung di baking school selama 2 minggu, dia mampu meningkatkan pengetahuannya untuk mengolah roti dengan baik.
 Supaya dapat menuruti jenis selera para konsumen ia melakukan observasi secara rutin. Cara-cara yang ia gunakan untuk meningkatkan kualitas rotinya ialah dengan mengunjungi pemilik bakery ternama di kota Jakarta bahkan mendatangi karyawan untuk mengintip rahasia pembuatannya.
Reza tidak hanya memiliki satu bisnis saja namun dia juga mempunyai toko grosir “Haji Malik” di kawasan Jatinegara, dan juga sebagai seorang distributor, yang perbulannya  menghabiskan hingga 15 ribu bal tepung terigu. Tidak hanya itu ia memiliki sebuah perusahaan di bidang penyaluran tenaga kerja Indonesia ke luar negeri namun bisnis yang dia gemari hanyalah usaha roti.
Ia yakin baking school mampu membantu para calon pengusaha yang berjalan pada bidang tepung dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan mengolah dengan baik.

KUNCI SUKSES REZA MALIK

Mempelajari semua teknik membuat roti dengan serius.
Observasi selera konsumen secara bertahap
Menggunakan beragam cara dalam menjaring konsumen
Senang dengan pekerjaannya

kisah sukses bakso malang cak eko


Tak perlukan gelar yang tinggi untuk menjadi  sukses, cukup dengan sikap tak pantang menyerah, itulah yang menjadi moto hidup dari Henky Eko Sriyantono yang kerap dipanggil Cak Eko ini. Dia adalah seorang wirausaha lulusan teknik sipil yang sukses di bidang kuliner yaitu bakso.  Kuliner ini dinamainya dengan “Bakso Malang Cak Eko” yang sekarang telah memiliki 101 gerai di seluruh Indonesia.
Dulu ia bekerja sebagai Kontraktor, tetapi ia menginnginkan membangun bisnis sendiri. Akhirnya mulai 1997 ia mengelola beberapa jenis usaha. Dari sini keuntungan yang diperoleh tidak cukup besar, usahannya pun tak sedikit yang gagal namun ia terus bertekad untuk terus membangun bisnisnya hingga menemukan usaha yang memang cocok, usaha di bidang kuliner.
Ide dalam usaha bakso ini berawal saat ia berada di Bandara Soekarno Hatta ketika ia melihat warung bakso yang sangat ramai pelanggan. Dari situlah muncul semangat untuk membangun usaha kuliner bakso ini dengan berbekal hobi masaknya saat di SMA.
Setelah ia mendapatkan rasa yang pas ia pun meminta temannya untuk mencicipinya dan teman-temannya menyukainya. Ia makin bersemangat, kedai pertama yang dibangunnya adalah difoodcourt yang bermodalal 2,5 jt. Tanpa di duga dalam waktu 7 bulan laba yang ia peroleh sangat besar. Dari keuntungannya itu, ia menambah kedai Bakso lagi di Tamini Square.
Dalam mengembangkan usahanya ia tak sendirian. Ia mengajak orang lain untuk bekerjasama untuk menjalankan waralaba Bakso Malang Cak Eko. Benar saja waralaba ini dapat menghasilkan keuntungan yang fantastic. Cak Eko sendiri mempunyai 4 kedai pribadi.
Tak hanya itu saja ia juga mengembangkan kuliner lain dikedainya sehingga para pelanggan tidak merasa jenuh dengan menu yang sama. Kira-kira dalam sehari omsetnya mencapai 5-15 jt seharinya. Dari sekian banyak kedai yang dimilikinya ia mendapatkan untung bersih sebesar  100 jt perbulannya.Nyatanya semua itu tak cukup baginya, ia berobsesi untuk go International. Ia ingin membuka 5 kedai di Singapura.
Baginya, kegagalan dalm berbisnis dikarenakan kesalahan mengolah keunangan dan dalam memiih rekan bisnis.Selain kedua factor tersebut untuk membuat bisnis kuliner menjadi sukses ialah mengutamakan rasa. Rahasia kelezatan bakso Cak Eko ini hanya diketahui oleh keluarganya saja.
Selain itu, dalam menjalani sebuah bisnis tidaklah ada yang instan. Semua nya membutuhkan usaha yang keras  serta kemampuan mengolah usaha tersebut haruslah berinovasi untuk menjaga kualitas produk yang dimiliki.
Setelah Cak Eko berhasil mengolah bisnis kulinernya ia pun saat ini mulai merambah pada bidang Laundry.
Itulah Kisah seorang Wirausaha yang kali ini mencertakan kesuksesan usaha Cak Eko dalam bidang kuliner. Dan berupaya untuk terus mengembangkan hingga go International. Semuanya ini tak akan berhasil tanpa kerja kerasnya dan usahanya.

Rabu, 01 Mei 2013

Kisah Mr.Joger


Joseph Theodorus Wulianadi adalah nama asli dari Mr.Joger.BAA.BSS yaitu singkatan dari kata Bukan Apa-Apa dan Bukan Siapa-siapa. Dia merupakan orang yang kreatif dan selalu mampu menunjukkan ide aneh, gila,, bahkan menipu namun entah mengapa semua orang  merasa senang dengan Mr.Joger ini dan tidak merasakan bahwa telah ditipu.  .
Pemilik pabrik kata-kata Joger ini mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki kemampuan berbahasa dan dia bukanlah orang pintar akan tetapi ia memiliki tekad untuk maju. Minimal tidak jadi pengangguran dan tidak menjadi sampah masyarakat di negeri tercintanya ini. Itulah motivasi dari seorang Mr.Joger. Dia hanya mempunyai keyakinan yang membuat keberaniannya menjadi kuat untuk membangun karya-karyanya itu.
Marketing yang tepat merupakan orang yang dapat  mempengarui minat konsumen hingga akan lebih banyak lagi konsumen yang terhipnotis dengannya. Kunci kesuksesan adalah kejujuran yang memiliki tujuan baik. Mr.Joger tak pernah pikirkan untung rugi dalam berusaha. Karena baginya untung hanya akan membuat kaya dalam hal materi dan bukan dalm hal batin. Baginya “Sedikit itu lebih baik asalkan cukup” daripada “banyak tapi masih merasa kurang”. Tapi akan lebih menyedihkan jika miskin tidak bahagia pula.
Kebahagiaan adalah tujuan utama dalam hidupnya, dan bukanlah kaya atau miskin. Kebahagiaan ialah ketika kita dapat berkarya untuk pribadi dan dapat bermanfaat bagi orang lain.
 Mr.Joger menggunakan hidupnya dengan sistem kompromi. Adalah 50% nafkah dan 50% untuk kehidupan. Sebab mencari nafkah belum berarati bisa hidup dan jika telah menikmati hidup, maka baru itulah yang disebut kehidupan
 Hidup mudah karena Tuhan Maha Baik dan Bijaksana. Dia akan memberikan semua yang diinginkan hambanya jika hambanya mau berusaha dan berdo’a. Kita sering mengatakan Tuhan itu Maha Tahu, tapi kita terkadang yang malah sok tahu, Kita bilang Tuhan yang Maha Kuasa tapi malah kita yang sok kuasa akhirnya kita tidak mau rendah diri. Padahal sebenarnya jika kita mau rendah diri, hidup akan terasa lebih indah.
Selain mengurus Joger, dia sering jadi pembicara di banyak seminar-seminar. Dia juga kera mengungkapkan agar mengembangkan diri jika mau Percaya diri. Namun sebelum pengembangan diri dimulai kita haruslah tahu diri.
Inilah kisah Pengusaha Sukses yang datang dari Joseph Theodorus Wulianadi yang berhasil mengolah pabrik kata-kata jogernya. Mampu membuat orang dalam ataupun luar negeri terhipnotis dengan karyanya. Dan dari kisah ini dapat kita ambil pelajaran bahwa harta bukanlah segala-galanya akan tetapi kebahagiaanlah yang harus di utamakan. Mr.Joger memang patut di jadikan inspirasi untuk mengubah jalan hidup kedepan. Walau kaya namun masih rendah diri.

kisah penusaha kripik sukun


Kisah Orang Sukses Di Indonesia   kali ini  mengisahkan tentang seorang pengusaha keripik sukun yang berhasil meraup untung yang fantastic. Yaitu mencapai  Rp 50 juta tiap bulannya. Usaha ini di pegang oleh Hasnah seorang wanita asal Manggar, Belitung. Bisnis ini ia rintis mulai tahun 1996.
Jangan salah, walau cemilan ini bukan hal yang baru namun penganan ini sangat di gemari banyak orang.  Gurih, renyah dan rasa yang  tidak  membosankan  itulah yang menjadi alasan mengapa cemilan ini membuat banyak  orang  menggemari cemilan ini.
Untuk itulah Hasnah mengembangkan bisnis ini, karena menurutnya walau tak banyak tapi pasokannya cukup stabil.  Ia berinovasi dalam pembuatan produk kripiknya ini, diantaranya kripik sukun jenis biasa, kripik sukun jenis lebar, dan stik. Dalam perbedaan pembuatannya yaitu, jika kripik biasa dan  stik dari buah yang tua  sedangkan kripik sukun yang lebar terbuat dari buah yang masih muda.
“Bagian dalam buahnya dijadikan bahan pembuatan stik sedangkan bagian luar dijadikan bahan pembuatan kripik jenis biasa”, jelasnya.
Saat ini Hasnah dapat membuat 500 bungkus kripik perharinya. Merk produk nya ia beri nama Nuansa Baru dengan dipatok harga Rp 15.000-Rp20.000/bungkus.
Sayangnya ia hanya memasarkan produknya hanya sekitar daerah Bangka dan Belitung saja.. Karena  pasokan buahnya tergantung dengan musim dan tidak rutin. Itulah alasannya mengapa ia hanya mampu memasarkan di daerahnya tersebut.
Jika masalah itu bisa teratasi maka Hasnah dapat merambah ke daerah yang lebih luas apalagi produknya ini dapat bertahan hingga 3 bulan lamanya.
Begitulah kisah orang sukses yang ada di Indonesia yang berasal dari kota Belitung. Pengusaha kripik sukun yang mampu menghasilkan Rp 50 jutaan per bulannya. Usaha cemilan yang biasa ini bisa menjadi bisnis yang sangat menguntungkan  seperti Ibu Hasnah asal kota Belitung ini. Ia mengembangkan produknya dengan berbagai varian yang menarik agar konsumen tidak merasa bosan. Dan semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi usaha bagi anda semua.

Kisah seorang anak muda sukses

Jalan hidup seseorang bisa begitu berliku adanya namun selalu saja tetap ada ujungnya. Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan akan sampai pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan kerja keras.

Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput lautnya pada dunia. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda.



Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan.

Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini.

Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).


Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.

Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.

Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.

Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis.

Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras.

Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya.

Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.

Lalu akhirnya Top membuka kedai di mall dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.

Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.

Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan.

Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.


Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht.

Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven.

Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.

Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya terakhirnya kali ini tidak sia-sia.

Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi.

Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.


Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.

Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.

Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai "A young billionaire from Thailand".


Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap kekasihnya.

Seperti kata ibu si Top, "Sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu." Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, bersyukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).


Berikut sinopsis ringkas nya:

Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.

Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.

Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)

Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.

Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.

Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.

“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”


Sumber :
bukucatatan-part1.blogspot.com